KKR di Batam : Ada Apa Dibalik Batam Festival Persahabatan & Kesembuhan


Bill Board inilah yang dipermasalahkan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam Datuk Imran AZ, Gratis Mau Sembuh Datanglah , pada tanggal 12 – 14 Nopember 2008 dalam acara Batam Ferstival Persahabatan dan & Kesembuhan rencana akan dilaksanakan di Stadion Tumenggung Abdul Jamal.

“Diminta kepada umat Muslim untuk tidak menghadirinya” demikian himbauan dari Kabag TU Kendepag Batam Drs H Zulkifli Ak, sembari menambahkan bahwa acara itu adalah untuk kalangan mereka sendiri, masalah izin menurut  Zulkifli, karena mereka mendatangkan pembicara dari Luar Negeri acara itu bukan menjadi wewenang Kandepag Batam untuk mengeluarkan izinnya.

Acara KKR seperti ini acap di adakan di Batam, sebagaimana di tulis oleh  http://www.buletinpillar.org/

  • Pada bulan April 2006, kami mengadakan Seminar dan KKR Paskah di Palembang dan Lampung, lalu saya juga mengadakan hal yang sama di Medan, Pematang Siantar, Rantauprapat, Pekan Baru, Batam, Pulau Tiangwangkang, dan beberapa tempat yang lainnya. Semua acara totalnya sekitar 25 kali. Total yang hadir sekitar 10.000 orang dan yang terima Yesus sekitar 80%.
  • Pada bulan September–Desember 2006 kami juga mengadakan Seminar dan KKR Natal di Indralaya, Lampung, Palembang, Jambi, lalu saya juga mengadakan hal yang sama di Binjai, Medan, Kabanjahe, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Batam–Batuaji–Tanjung Piayu, Pulau Tiangwangkang, Tanjung Pinang, Selatpanjang, dan beberapa tempat yang lainnya. Selain itu kami juga mengadakan KKR masuk sekolah-sekolah untuk menjangkau siswa/i yang belum terjangkau di KKR-KKR yang kami pimpin.
  • Semua acara sekitar 80-an kali. Total yang hadir sekitar 28.000 orang (mayoritas yang hadir adalah non-Kristen) dan yang terima Yesus sekitar 85%.

  • Pada bulan Maret-April 2007, kami juga berencana untuk mengadakan Seminar dan KKR PASKAH di sekitar 25 kota (sekitar 60an kali KKR & Seminar), seperti Pagar Alam, Lampung (Kedaton & Tanjung Karang), Metro, Palembang, Jambi, Muaraenim, Bengkulu, Lubuk Linggau. Lalu saya juga mengadakan hal yang sama di Lubuk Pakam, Medan, Pancur Batu, Belawan, Kisaran, Tanjung Balai, Aceh, Berastagi, Batam, Pulau Rempang, Dumai, Bagan Batu, Bagan Siapiapi, Panipahan, dan beberapa tempat lainnya. Selain itu kami juga mengadakan KKR di kampus-kampus dan sekolah-sekolah untuk menjangkau mereka yang belum terjangkau di KKR-KKR yang kami pimpin.

Kami kutip dibawah ini bagaimana Kronologis terjadinya aksi pemurtadan pada acara KKR yang diadakan oleh PMK di kampus ITB

Senin, 25 Nov 2002, sekitar pukul 15.00 wib

Sejumlah pengemis jalanan, anak jalanan dan pengamen dibujuk oleh aktivis PMK untuk ikut dalam acara pengobatan gratis. Para aktivis PMK ini berjanji akan mengganti uang pendapatan para pengemis dan pengamen ini untuk satu hari itu (sekitar Rp 100 ribu). Para aktivis PMK ini ketika mengajak tidak memperkenalkan identitas mereka sebagai aktivis Kristen serta tidak memberitahukan kepada para pengemis dan pengamen kalau mereka akan diajak ke acara religius orang-orang Kristen.

Kemudian sebagian besar para pengemis dan pengamen ini diangkut oleh taksi dan angkot menuju Aula Barat ITB.Sedangkan sebagian lagi datang sendiri yang sebelumnya juga telah diajak untuk datang ke aula barat ITB.

Pukul 16.30 wib
Acara di aula barat dimulai. Ada beberapa para pengamen yang berinisiatif tidak masuk ke aula barat karena telah mengetahui bahwa acara tersebut merupakan acaranya orang Kristen. Dan ada juga seorang ibu beserta anaknya yang keluar dari aula barat tapi dibujuk / dipengaruhi oleh aktivis PMK untuk masuk kembali dan dengan terpaksa ibu dan anaknya tersebut masuk ke aula barat kembali.

Pukul 17.30 wib
Salah seorang pengurus Gamais ITB yang mengetahui bahwa ada sejumlah muslim yang berada pada acara KKR tersebut langsung mendatangi aula barat dan bertemu dengan 3 orang aktivis PMK. Akhirnya terjadi proses lobbying. Dari Gamais ITB menginginkan seluruh muslim yang berada di dalam aula barat baik para pengemis, pengamen dll diminta keluar untuk menjalankan kewajiban shalat maghrib serta tidak mengikuti acara tersebut lagi. Tapi dari pihak PMK tidak setuju dan tetap menginginkan mereka tetap di dalam megikuti acara tersebut. Akhirnya dari Gamais ITB mengajukan kesepakatan yaitu jika seluruh muslim yang di dalam aula barat tidak diijinkan keluar untuk shalat dan berbuka puasa maka masalah ini diberitahukan ke pihak Salman dan pihak muslim lainnya. Akhirnya disepakati pihak PMK akan mengumumkan dari depan / panggung yang isinya seluruh muslim diijinkan keluar untuk shalat dan berbuka puasa di Salman dan panitia membantu muslimnya untuk keluar dari aula barat.

Pukul 18.15 wib
Panitia mengumumkan dari panggung dengan mempersilahkan yang muslimnya untuk melakukan shalat di Salman dan menawarkan juga bagi yang tidak mau keluar untuk shalat dipersilahkan tetap di tempat. Isi dari pengumuman dari panitia ini jelas-jelas tidak sesuai dengan kesepakatan. Akhirnya dari pihak Gamais ITB membawa keluar beberapa pengemis dan pengamen keluar dari aula menuju mesjid Salman. Dan sebagian besar muslimnya masih di dalam aula barat.

Pukul 18.50 wib
Beberapa orang dari pihak Gamais ITB kembali mendatangi Aula Barat untuk menjemput muslim yang masih ada di dalam. Dan berhasil mengeluarkan beberapa muslim.Pada saat penjemputan ini, di dalam aula sedang berlangsung acara pengobatan dengan menggunakan cara-cara nasrani yaitu pendetanya hanya memegang orang yang sakit dengan membacakan do’a penyembuhan. Pada awalnya, yang diobati pertama kali adalah beberapa aktivis Kristen yang mempunyai penyakit kemudian dibacakan do’a oleh pendetanya dan tiba-tiba langsung sembuh penyakitnya.  Kemudian barulah dipanggil para pengemis dan anak jalanan (muslim)yang masih berada di dalam aula untuk diobati. Kemudian pendetanya membacakan do’a ATAS NAMA YESUS???Dan ternyata tidak ada yang sembuh dari para pengemis ini.

Pukul 20.45 wib
Acara pengobatan selesai dengan hasil tidak ada yang sembuh dari muslimnya dan ketika akan pulang ternyata pihak PMK tidak memberi uang yang telah dijanjikannya kepada para pengemis tersebut.

Pukul 21.00 wib
Kemudian Gamais ITB mengantar para pengemis (muslim) ini ke tempat tinggal mereka masing-masing dan memberikan sedikit bantuan sejumlah uang untuk meringankan penderitaan mereka.  Ada yang diantar ke Jl Asia-Afrika, Sedang Serang, Cimahi dan Kebon Kelapa.

Komentar Pembaca :
gue takutnya, kalo pers tau….masalah ini bisa lebih gede lagi. Oke lah, emang bener acara itu salah dan murtad, apa lah itu namanya. Tapi bisa-bisa kalo di- ekspos lagi, akan timbul masalah baru yang lebih BESAR dan bisa jadi menyimpang dari fakta yang ada. Masalah agama adalah masalah yang rawan banget untuk dibahas di Indonesia, karena masyarakat Indonesia itu prural, dan lebih sedih lagi banyak masyarakatnya gampang sekali terprovokator. Belum lagi media massa, walaupun gue anak kom, tapi gue percaya banget bahwa media massa di Indonesia masih belum bisa objektif dalam menulis berita, tergantung banget ama siapa pemilik media massa itu dan apa kepentingannya dalam masalah itu.

Misalnya nih, kalo ada pers tau dan menulis berita itu dengan headline. “KRISTENISASI KAUM MARJINAL DI ITB”, wakz….rusuh abis tuh pasti. Jaidnya malah perang antar agama. Mungkin juga semua umat kristen di Indonesia disamaratain kelakuannya. Padahal kan gak begitu…..sama aja kalo ada umat Islam yang membunuh dan merusak atas nama jihad, gue jelas-jelas gak mau disamaratain ama mereka. HELL NO….!!!!
—-
Sumber kiriman : rmz http://www.rmz.st/info/itb/

Selain itu kami juga mengadakan KKR masuk sekolah-sekolah untuk menjangkau siswa/i yang belum terjangkau di KKR-KKR yang kami pimpin.

Sekolah sekolah itu adalah :

Karena KKR kami banyak melayani anak-anak dan siswa/i SMP-SMA, maka kami menggunakan momen Paskah dan Natal untuk mengajak sekolah-sekolah mengirim siswa/i mereka. Biasanya pihak sekolah atau yayasan tidak begitu kesulitan mengizinkan siswa/i mereka keluar sekolah ikut acara Paskah Bersama dan Natal Bersama di aula yang kami sewa seperti: Ballroom Hotel, Aula Gedung Pemerintah, Aula Gedung Museum, Aula Wihara, Aula Sekolah, Aula Gereja, atau Lapangan Terbuka. Dalam KKR tersebut, kami menjangkau sekolah-sekolah Kristen, sekolah Islam, sekolah Buddha, sekolah negeri, sekolah swasta, mahasiswa, panti asuhan Kristen, panti asuhan Islam, panti jompo, dan masyarakat umum. Dengan kata lain, di KKR tersebut kami menjangkau dari anak TK sampai orang-orang tua yang ada di Panti Jompo.

Baca juga tulisan dibawah ini

https://imbalo.wordpress.com/2008/10/28/kkr-di-batam/

KKR di Batam Jangan Dihadiri Umat Muslim


Entah berapa ratus kali kami berdusta, disetiap KKR yang kami ikuti secara terpisah, dimana ada skrenario yang disiapkan Gereja, kalau berlabel penyembuhan Ilahi, para Pendeta berdoa memanggil Roh-Roh Jahat & menyuruh beberapa dari para pelayan Gereja untuk berpura-pura menjadi jemaat yang sakit!, & saat acara penyembuhan Ilahi dia harus berpura-pura sakit parah & mendadak sembuh ketika diurapi oleh kami!!!.

Tak biasanya Imran AZ Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam ini mau pergi keluar Batam pamit kepadaku, memang aku siapa, tetapi pagi tadi (28/10) bertepatan dengan hari sumpah pemuda, dia meneleponku, “Katanya awak nak berangkat haji, abang sama kakak belum sempat nak datang kerumahmu” itu lah awal pembicaraan kami yang sebelumnya didahului dengan salam dan alaikum salam warahmatullahiwabarakatu.

Pagi ini bang Imran AZ begitu aku memanggilnya, akan berangkat ke Surabaya, sebagai salah seorang pengusaha minyak yang sukses, beliau pun adalah seorang Datuk, panggilan untuknya karena menjabaat ketua LAM Batam tadi, tak lah mungkin dia nak datang kerumah ku, ada apa agaknya pikirku.

Sebagai yang mengepalai lembaga adat di Batam ternyata banyak aduan ke beliau soal  kehidupan beragama di Batam, terutama soal banyaknya Baliho sepanduk tentang KKR, terpasang hampir di sudut-sudut persimpangan jalan,  malam kemarin kata bang Imran AZ, tokoh-tokoh agama dan pemuka masyarakat sudah bertemu membahas soal itu, termasuklah Ketua MUI Batam.

Spanduk KKR mengajak orang datang karena ada acara penyembuhan itu diminta oleh bang Imran agar diberitahukan kepada masyarakat muslim melalui Buletin Jumat, tentang penyembuhan KKR yang dimaksud yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 -14 Nopember 2008 di Stadion Tumenggung Abdul Jamal, agar tidak terkecoh dan tidak dihadiri oleh umat muslim Batam, karena itu bukan untuk umat Muslim.

Terpaksa lah aku mencari-cari refrensi tentang apa itu KKR dan ada tulisan tentang itu di Swaramuslim.com Untuk sementara aku copy paste saja dulu pengalaman 4 (empat) orang pendeta  yang pernah melakoni kebohongan-kebohongan tentang KKR yang sekarang lagi gencar-gencarnya akan diadakan di Batam.

Pernyataan Sikap Forum Pertobatan Mantan Gembala-Gembala Tuhan

Oleh : Fakta 29 Jan, 04 – 3:16 pm

imageSebuah Kesaksian Dari Kami para mantan Gembala dan Himbauan untuk Gembala lainnya yg belum bertaubat
PENGANTAR
Kami adalah sekelompok Pendeta yang telah bertobat kepada Tuhan Allah dengan sesungguhnya. Dahulu kami adalah umat agama dari 4 kelompok besar agama di luar Katolik & Kristen. Dulu kami masuk Kristen karena tertarik dengan nilai-nilai ajaran kasih dalam Kristus & janji keselamatan-Nya yang akan mengahantar kita semua masuk kerajaan surga dengan penuh kepastian. Walau akibat iman Kristus ini kami harus menerima fakta dikucilkan keluarga kami, kami terima semuanya dengan lapang dada waktu itu, apalagi penghiburan para Gembala Gereja selalu menyatakan orang tua kami, keluarga klami, teman-teman kami & orang -orang diluar Kristen adalah orang berdosa yang sesat dalam iman. Mereka adalah para penyembah setan & kitab sucinya diturunkan oleh Raja Iblis!. Kami sangat mensyukuri wejangan para Gembala Tuhan ini.

Apalagi setelah dibaptis, kami sangat diperhatikan, kami disekolahkan di Sekolah Misi Alkitab di kawasan Blok M – Jakarta, selama 6 bulan saja & kami lulus dengan menyandang gelar Sarjana Theologi. Karena kami orang bertobat, sekolah Misi Alkitab cukup ditempun 6 bulan saja, tidak perlu bertahun-tahun seperti yang lainnya. Kami juga diberi uang saku bulanan yang lebih dari cukup, jauh berbeda ketika kami masih dalam agama kami dulu, hidup serba kekurangan & miskin. Bahkan pada saat awal kemurtadan kami ini, kami diundang untuk berceramah keliling Indonesia. Walaupun kami bukan mantan Ulama, Bikhu atau Pandhita, kami mengaku kepada umat bahwa kami adalah mantan pemuka agama, di Sekolah Misi Alkitab kami diajarkan untuk berperilaku & menghapal beberapa bacaan doa agama kami dahulu untuk memberi kesan bahwa kami benar-benar bekas pemuka agama.

Bahkan Gereja membantu membuatkan kami ijasah-ijasah palsu, surat-surat keterangan & dokumen yang diperlukan untuk membuat bahwa kisah kesaksian kami adalah benar adanya. walaupun kami bukanlah bekas pemuka agama. Bahkan teman kami yang Islam sampai dibuatkan foto repro yang sangat hebat, dia memakai sorban & berjubah panjang, lalu di fotonya dibuat seolah pernah berfoto bersama beberapa tokoh Islam terkemuka seperti Mubaligh Kondang KH Zainuddin MZ & KH. Abdurrahman Wahid segala!. Kami juga disuruh menandatangani sebuah surat kesaksian yang panjang yang dipersiapkan oleh para staf Gembala Tuhan Bapak Ev. Soeradi Ben Abraham, dimana disana kami membuat kisah kesaksian yang akan dibukukan & disebarluaskan dikalangan domba-domba Gereja.

Waktu itu kondisi di atas kami terima saja, mau bagaimana lagi?, kami sudah tak punya siapa-siapa lagi!, tak punya harta & penghasilan, menjual iman ini adalah pilihan hidup yang sangat menjanjikan. Bagaimana tidak?, kami keliling Indonesia, bahkan sampai ke negara tetangga Singapura segala, naik pesawat kelas bisnis, menginap di hotel berbintang, memakai jas mewah, dielu-elukan orang banyak seperti artis, masuk koran & majalah rohani, & menerima pendapatan bulanan yang sangat besar!, siapa yang tak ingin, tokh kami pikir waktu itu, murtad ini jauh lebih baik dibanding kami jadi pencuri, pembunuh atau germo lokalisasi!.

Entah berapa ratus kali kami berdusta, disetiap KKR yang kami ikuti secara terpisah, dimana ada skrenario yang disiapkan Gereja, kalau berlabel penyembuhan Ilahi, para Pendeta berdoa memanggil Roh-Roh Jahat & menyuruh beberapa dari para pelayan Gereja untuk berpura-pura menjadi jemaat yang sakit!, & saat acara penyembuhan Ilahi dia harus berpura-pura sakit parah & mendadak sembuh ketika diurapi oleh kami!!!.

Ya Tuhan ampunilah dosa masa lalu kami, ini kan tak lebih dari gaya tipu-tipu tukang obat pinggir jalan?!. Bahkan Jemaat terlihat sangat histeris, sampai ada yang berteriak histeris & berjingkrak-jingkrak segala!!!, mirip sekali acara nonton konser musik rock brutal yang ditonton para ABG, atau mirip suasana orang-orang yang tripping di Diskotek & Pub!!. Bahkan sehabis acara KKR ada seorang jemaat wanita muda yang menghampiri rekan kami Ev. Andi Widjaja (yang paling ganteng diantara kami), menyatakan diri siap melayani dia, karena yakin bahwa persembahan tubuhnya yang molek itu adalah untuk melayani jiwa para roh kudus yang menyertai kami!!!. Bung Andi lalu bilang, “kalau begitu ayo ikut ke kamar saya”, wanita itupun mengikuti beliau & melayaninya sehari penuh hingga 5 ronde!!!. Kami tahu persis cerita ini karena kamipun memperoleh giliran menggarap wanita-wanita jemaat serupa ini diberbagai kesempatan KKR keliling Indonesia.

Hampir selama 6 (enam) tahun melayani domba-domba Gereja dalam rangkaian KKR yang melelahkan, menimbulkan kejenuhan di hati kami. Kadang kami berempat kongkow-kongkow di Mc. Donnalds Sarinah Thamrin & saling bertukar cerita..lalu jalan bersama keliling kota. Kami tak mungkin ke Kafe atau tempat hiburan malam, Diskotik sambil tripping & nyabu segala!, karena menurut kami hal ini tak baik untuk pekerjaan kami sebagai Pelayan Gembala Tuhan, walaupun rekan-rekan gembala lainnya sering melakukan hal itu, kami bahkan sering dibilang kolot & kampungan oleh teman-teman Pendeta lainnya, akibat tidak ikut tripping & nyabu bersama rekan gembala lainnya. Bahkan beberapa rekan Gembala yang sekarang terkenal seperti Gilbert Lumoindang konon, menggunakan Shabu-Shabu & menenggak 1 butir pil Ectassy sebelum memimpin kebaktian di GL Ministry!. Menurut beliau Shabu-Shabu & pil Ectassy adalah sarana jiwa untuk dapat bertemu dengan Roh Kudus & agar Roh Kudus itu selalu mengilhami kita (katanya)!!!! . Itulah sebabnya kenapa para Pendeta & Pengkhotbah Kristen selalu energik & tampil penuh percaya diri disetiap Kebaktian ataupun KKR, karena mereka menggunakan dopping berupa pil Ectassy atau Nyabu terlebih dahulu, bahkan terkadang keduanya sekaligus!!

PENYEBAB KESADARAN & PERTOBATAN KAMI
Bermula dari cerita rekan kami Bung Nico (Nicolas), perihal tetangga barunya yang mengadakan kursus TPA bagi umat Islam, Bung Nico awalnya gusar sekali, karena anak-anak kecil Islam itu selalu membaca surat Al-Kafiruun, yang dia tahu persis artinya, dia piker nih tetangga gue nyindir gue kali..awas aku murtadkan semiuanya!! & Bung Nico bersumpah untuk mewartakan kabar gembira Cinta Kasih Yesus itu kepada mereka.

Bung Nico suatu waktu memberanikan diri bertemu para pengajar TPA itu, lalu berkata: mari kita buktikan siapa hamba Tuhan sebenarnya, para pengajar itu Cuma tersenyum: “maaf kami tak melayani ajakan anda”, Bung Nico bilang: “Kalian pengecut!!!”
Mereka jawab: “Siapa bilang, kalau Bung Nico memaksa silahkan mulai dengan anak-anak itu saja”
Bung Nico Menjawab: “Tapi saya nggak nanggung akibatnya ya..?”

Lalu Bung Nico mengumpulkan anak-anak kecil itu, dia bercerita tentang kisah pengorbanan Tuhan yesus.. anak-anak itu mendengarkan dengan seksama.. tapi kemudian apa yang terjadi..? Anak-anak itu tertawa terbahak-bahak semua & seorang anak kecil berusia 10 tahun lalu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat sulit & balik menjelaskan apa itu Alkitab & sejarahnya serta siapa Yesus sesungguhnya..

Bung Nico terpana!, lalu pulang dengan perasaan malu.. semenjak itu penjelasan anak kecil itu selalu membayang dipikirannya.. lalu dia coba baca Alkitab secara urut, suatu hal yang sangat dilarang oleh Gereja karena bisa menyesatkan iman!. Diketemukanlah ayat-ayat yang sangat membingungkan.. Bung Nico juga lalu ingat ayah-ibunya & teman-teman lamanya, kalau dipikir-pikir sangat beda sekali dengan rekan-rekan gembalanya di Gereja.

Kami berempat lalu berdiskusi dari hati ke hati, eh ternyata semua juga mempunyai pikiran & perasaan yang sama, sepertinya kita semua hidup dalam keimanan yang semu, kami adalah gembala-gembala umat, tetapi yang kami jalankan hanyalah dusta & kepalsuan yang ditawarkan kepada orang-orang yang haus akan kesegaran rohani..!!

Sejak saat itu, kalau memimpin KKR & Kebaktian, kami rasanya ingin muntah & berteriak kalau ada yang membacakan kisah kesaksian palsunya, bagaimana tidak palsu?, Kalau ada seorang bekas pencopet beragama Islam yang seumur hidupnya tak tahu ajaran Islam & tak pernah bersekolah agama, dengan lantang menyatakan dirinya mantan calon Ustad?, padahal kisah karangan itu kamilah yang menyusunnya.?!. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan kami bahkan sudah banyak yang dibukukan, beberapa kami lihat sepertinya pernah dikutip lalu diposting disini.

Lalu secara sembunyi-sembunyi kami berkunjung ke rumah ustad M. Hanafi tetangganya Bung Nico (Ev. Nicolas Albert Gerungan), kami utarakan kegundahan hati kami.. sungguh ajaib & mengejutkan pertanyaan Ustad Muda ini, dia tidak langsung menyodorkan 2 kalimat Syahadat untuk kami baca, tetapi menyuruh kami untuk mulai merenungkan & mohon petunjuk Tuhan..! Dia juga Tanya apa agama asal kami & menyarankan untuk menjalin tali persaudaraan kami dengan bekas keluarga kami yang sekarang mengucilkan kami.

Akhirnya Bung Nico yang pertama memutuskan kembali masuk Islam, sementara itu rekan Ev. Vincentus Rahardi Sudjatmiko (Gembala Kristen Pantekosta bertobat kembali ke agama Budha), memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya & kemudian dikirim ke sebuah Vihara di kawasan Pondok Cabe, rekan Ev. Gede Astra Suartiasa (Gembala Kristen Protestan bertobat kembali ke agama Hindu) mendatangi sebuah tempat sembahyangan agama Hindu di rumah seorang pelukis Bali dikawasan Bintaro & rekan Ev. Andi Widjaja (Kristen (Gembala Gereja Nehemia) bertobat kembali ke agama Kong Hu Chu), mendatangi Kelenteng di Kawasan Glodok yang baru dibuka kembali. Hampir selama 2 bulan kami jarang bertemu lagi, kami juga secara mendadak memutuskan untuk tidak akan kembali lagi ke Gereja kami.

Bayangkan, betapa geramnya para pengurus Gereja, mereka mencari kami ke-mana-mana!. Teror lewat HP-pun gencar dilakukan, mereka pertama-tama hanya marah masalah jadwal-jadwak Kebaktian & KKR yang jadi berantakan, tetapi ketika! kami secara terpisah menyatakan kami tak mau kembali lagi ke Gereja & akan kembali bertobat ke agama asal kami, terorpun dimulai, mulai dari telepon gelap hingga upaya intimidasi secara fisik melalui teror-teror. Kenyataan ini membuka mata-hati kami, betapa jahatnya mereka ini, jauh lebih kejam dibanding keluarga, orang tua & teman-teman kami yang hanya membenci & tak mau kenal lagi dengan kami ketika kami dibaptis, tetapi kaum Kristen bekas Gembala & Domba kami sangat murka sekali & berencana menghabisi kami segala!!!. Akhirnya kami memutuskan untuk bertobat secara terpisah & kembali ke agama masing-masing.

Walaupun bekas Pendeta, kami tidak serta merta bisa menjadi pemuka agama. Bung Nico sekarang ini digembleng di sebuah pondok pesantren di kota Sukabum, rekan Gede sekarang sedang digembleng oleh seorang Pandhita di kawasan Ubud – Bali, rekan Rahardi sekarang sedang bertapa & belajar agama di sebuah rumah ibadah Budha d Pondok Cabe – Ciputat, sedangkan rekan Andi sekolah agama Kong Hu Chu di luar negeri, yaitu di Taiwan.

TINJAUAN PANCASILA
Seminggu yang lalu, di awal bulan Maret 2001 ini, via internet kami berdiskusi tentang Krismon & krisis negara Indonesia, lalu nyerempet-nyerempet masalah iman kami & masalah Pancasila & Bhinneka Tunggal Ika. Kami lalu baca Pancasila & terkejut ketika membaca Sila Pertama Dasar Negara Indonesia berbunyi: KETUHANAN YANG MAHA ESA…

Ini berarti bahwa sesungguhnya konsep Ketuhanan yang diakui oleh bangsa Indonesia adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, tiada beranak & tiada diperanakkan, tiada beroknum ataupun bersekutu dengan unsur apapun. Artinya tiada Tuhan selain Allah. Jadi agama yang punya konsep Ketuhanan yang semu seperti Kristen dengan konsep Allah Tritunggal Yang Kudus dalam dogma Trinitas, jelas-jelas bertentangan dengan konsep dasar negara Indonesia…!!!

Kenapa agama Kristen dibiarkan keberadaannya?, mungkin inilah perwujudan dari rasa & jiwa besar para pemimpin bangsa Indonesia. Dilema ini sama seperti pengakuan kita akan eksistensi para penganut aliran kepercayaan, animisme & komunis. Keberadaan agama Kristen sama & sejajar dengan agama animisme, aliran kepercayaan & komunis yang kita perkenankan keberadaannya di bumi Indonesia!.

Bahkan agama Kristen kedudukannya jauh lebih rendah & lebih hina dibanding agama Budha, Hindu & Kong Hu Chu sekalipun, karena dalam ketiga agama ini, walaupun mereka memiliki konsepsi sbb:
– Manusia utama Sidartha Gautama dalam ajaran Budha, tetapi di atas Sidartha Gautama ada Tuhan Maha Kuasa yang kedudukannya jauh lebih tinggi dibanding Sang Budha itu sendiri.
– Dalam agama Hindu, walau banyak dewa, tetapi ada Sang Hyang Widhi penguasa tunggal tertinggi di atas para dewa itu.
– Dalam Kong Hu Chu juga sama seperti ajaran Hindu, ada Sang Pencipta Tunggal yang berkuasa atas semua dewa-dewi dalam mitologi China.

Melihat penjelasan di atas saja sudah jelas bahwa agama Kristen itu jauh lebih rendah & hina dibanding agama Budha, Hindu & Kong Hu Chu. Kedudukannya hanya sejajar dengan paham agama animisme & komunis!!!.

Pemujaan Nabi Isa sebagai Tuhan membuktikan adanya Paganisme Baru ini, sebagai agama sempalan Yahudi (ini terjadi karena Paulus dari Tarsus beserta Petrus ternyata kecewa berat akibat ambisinya menjadi Rabbi Yahudi di tolak Sinagoge Betlehem).

Kembali ke dasar negara, jika saja kita semua tegas & tak punya rasa belas kasihan kepada para penyembah Nabi Isa ini, sudah dari dulu sejak kemerdekaan Indonesia, agama Kristen dinyatakan sebagai agama terlarang, karena berbau kolonialisme serta bertentangan dengan Pancasila!. Bahkan jika sekarang saja ada yang menggugat keberadaan agama Kristen & menuduh para pengikutnya dengan pasal subversi ini bisa dibenarkan secara hukum!!!.

baca juga : Sejarah Penghianatan para founding fathers terhadap umat Islam

KENYATAAN SEJARAH BANGSA
Apalagi bila dikaitkan dengan fakta sejarah bahwa agama ini dibawa oleh para penjajah Belanda, para pengikut pertamanya adalah pribumi pengkhianat bangsa, yang bekerja sebagai opas & tentara bayaran Belanda, mata-mata Belanda & penjual informasi perjuangan para pahlawan demi gepokan Gulden Belanda!. Memang ada beberapa pahlawan nasional yang beragama Kristen, tapi mohon diingat, para pahlawan itu tidak pernah ikut kebaktian di Gereja-Gereja mereka yang dipimpin Pendeta Belanda!.

Para pahlawan itu hidup bersama orang-orang pribumi yang beragama Islam, Hindu & Budha. Ketika Indonesia merdeka & sang Meener meninggalkan mereka, para pengkhianat bangsa ini serta merta bergabung dengan para orang tua kita menyatakan mengutuk penjajahan Belanda, tanpa rasa malu sedikitpun. Tapi semua pihak berjiwa besar. Kita memaafkan kesalahan mereka.

Tapi namanya juga orang tak tahu diri, ketika agresi Belanda datang kembali, mereka lalu ikut tuannya. mendirikan RMS di Maluku segala. Bahkan beberapa diantaranya ikut pulang ke Belanda, tapi biarlah!! Setelah perundingan damai dengan Belanda di tahun 1950-an, Indonesia akhirnya merdeka, para pengkhianat yang beragama sesat bernama Kristen ini diakui keberadaannya, walaupun sebenarnya bertentangan dengan Pancasila!

HIMBAUAN UNTUK PARA GEMBALA LAINNYA YANG BELUM BERTOBAT
Nah umat Kristiani..hendaklah renungkan fakta ini, malulah pada diri sendiri & hargailah umat beragama lain, kami umat Islam, Budha, Hindu & Kong Hu Chu sudah lebih dari sabar menghadapi tingkah kalian!. mohon sadarlah & beribadahlah dengan cara masing-masing, jangan lagi mengirim penginjil-penginjil sesat kalian ke Mesjid-Mesjid kami, ke Vihara-Vihara kami, ke Kuil-Kuil kami, ke Kelenteng-Kelenteng kami, atau berusaha memurtadkan umat-umat kami yang kebetulan ilmu agamanya kurang, jangalah kalian ulangi lagi perbuatan sesat & tidak terpuji ini. Janganlah beli iman umat kami yang miskin & bodoh dengan beras & janji-janji muluk pekerjaan indah. Mereka miskin jangan lagi diberi impian palsu!. Mereka bodoh tapi janganlah manfaatkan kebodohan mereka dengan cara kalian menukar agama mereka dengan agama sesat kalian. Kemarin kami baru menemukan sebuah kisah nyata, bahwa di sebuah desa di pelosok Sukabumi, suatu desa terpencil di kaki gunung, yang menyatakan ketidaktahuannya & terkejut ketika ada yang bilang bahwa kertas selembar yang ia tunjukkan pada orang lain itu adalah surat Baptis & ia telah menjadi Kristen!. Ia tak tahu hal ini!!!!. Yang ia tahu kemarin ia menjual berasnya kepada mereka dengan harga yang sangat mahal, lalu diberi uang & disuruh membaca kontrak perjanjian & dimandikan!!!..ia tak tahu kalau ia telah dimurtadkan..!!!

PENUTUP
Mari kita hargai hak beribadah agama masing-masing, hargai hak kami beribadah jangan intimidasi umat kami dengan agama sesat kalian, yang hanya jad bahan tertawaan anak SD saja!!!, bukankah kami juga sudah melindungi kalian dari jerat hukum subversi karena agama kalian itu bertentangan dengan dasar negara kita tercinta PANCASILA..YAITU SILA PERTAMA: KETUHANAN YANG MAHA ESA?.

Untuk saudara-saudara sesama gembala atau domba Kristus, pintu pertobatan belum tertutup, marilah kita kembali KE JALAN TUHAN YANG BENAR…JALAN KAUM ISLAM DAN PARA SABI’IN…jika anda bekas umat Islam, Budha, Hindu & Kong Hu Chu, kembalilah ke agama masing-masing.!!!

SEKIAN DARI KAMI
Atas Nama Forum Pertobatan Mantan Gembala-Gembala Tuhan Para Pendeta yang telah Insyaf:
Ev. Vincentus Rahardi Sudjatmiko (Gembala Kristen Pantekosta bertobat kembali ke agama Budha)
Ev. Nicolas Albert Gerungan (Gembala Kristen Protestan bertobat kembali ke agama Islam)
Ev. Gede Astra Suartiasa (Gembala Kristen Protestan bertobat kembali ke agama Hindu)
Ev. Andi Widjaja (Gembala Gereja Nehemia bertobat kembali ke agama Kong Hu Chu)

Siapa menyusul bertobat…..???