
Menunggu antri shalat
Sabtu lalu sehabis mengantarkan teman yang pulang ke Thailand via Stulang Laut Johor Bahru Malaysia, last ferry dari Terminal Ferry Batam Center hari telah menjelang magrib.
“Ya sudah sekalian saja kita shalat di mushalla Mega Mall” saran ku kepada Aries…. sengaja kami mampir di Mega Mall karena akan membeli sesuatu.
Masuk dari Pintu Timur Mega Mall yang berseberangan dengan Graha Telkomsel, antrian kenderaan belasan banyaknya, ternyata parkir di sebelah atas pun sudah penuh, terlihat seorang petugas parkir berdiri di pintu masuk, mengarahkan agar kenderaan langsung ke kanan areal parkir.

Antri di ruang wuduk
Begitulah padatnya pengunjung Mega Mall di hari Sabtu itu, sementara di depan mushalla Mega Mall yang terletak berdampingan dengan pintu masuk tempat mengambil karcis masuk puluhan orang sedang antri hendak shalat magrib.
Belasan anak dari sekolah Kartini lelaki dan perempuan juga bergerombol disitu, ada yang sedang duduk duduk membuka alas kaki.
Sebagian teman mereka sudah ada yang masuk ke ruang shalat ada yang sedang mengambil wuduk, di mushalla Mega Mall tempat shalat perempuan dan lelaki terpisah lorong ukuran lebar 1 meter yang menuju tempat wuduk.
Puluhan karyawan dari beberapa tenan pun sudah bersiap siap hendak shalat , terlihat dari pakaian seragam mereka, beberapa orang ibu-ibu dan anak nya pun menuju ke mushalla.
Saat aku masuk ke dalam hendak berwuduk, ternyata ruang shalat sudah penuh, dan shalat telah di mulai, tak banyak orang yang muat di ruang empat persegi sekitar 3 x 3 meter itu yang salah satu sudut nya menjadi tempat kiblat, hanya belasan orang saja.
Menunggu untuk trip ke dua , di ruang wuduk pun orang sudah antri. Mungkin terlihat yang paling tua, aku yang menjadi imam shalat trip ke dua dihari sabtu itu.
Ironis memang tempat shalat dengan Mall sebesar dan seramai itu, hanya dapat menampung belasan orang. “Coba kalau pemilik nya ikut shalat” celetuk ku pada Aries, pastilah dia tahu bagaimana sempitnya sarana yang ada disitu…
Kemarin Mall itu berulang tahun yang ke empat, terlihat pengelola nya sumringah karena mall nya itu bertambah dengan 20an tenan yang menyewa, sementara di tahun ke empat ini mereka hanya tinggal meraup keuntungan saja lagi.
Kapan ya pengusaha muslim punya mall, agar mushalla nya bisa menampung banyak jamaah kayak di stasiun bus di Larkin (Shalat Jamak Magrib dan Isya di Masjid An Nur Terminal Larkin Sentral Malaysia) Malaysia sana.
Filed under: agama, berita, budaya, cari duit, catatan harian, dakwah, Dunia Islam, etika, hukum, indonesia, islam, Lain-Lain, Melayu, opini, pariwisata, Peluang Usaha, pemerintah, pemko batam, prilaku, Sosial, ziarah | 2 Comments »