INDONESIA URUTAN 80 DARI 130 TUJUAN WISATA


Minim Informasi

Indonesia jauh dibawah Singapura, Malaysia, Thailand, tulis harian Republika (10/3), kita negara urutan ke 80 menjadi tujuan wisata, berdasarkan hasil survei dari 130 Negara dari World Economi Forum (WEF) tahun 2008.  

Masyaraakat kita terkenal dengan keramah tamahannya, sangkin ramahnya membuat jengkel orang yang datang ke Indonesia. Begitupun ringan tangannya, barang di dalam bilik hotel pun bisa raib, apalagi di jalanan. 

Negara ke 80 menjadi tujuan wisata pun sudah terdongkrak oleh Bali. Bukan dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand saja Indonesia bisa jadi masih jauh dibawa Laos, dan negara Asean lainnya.

Dari pengamatan YLKM Batam berkunjung ke beberapa negara Asean dari pertengahan Februari sampai awal Maret 2008 yang lalu. Di Vientiane ibukota Laos contohnya, tak ada bangunan di kota itu yang sepuluh tinggkat tingginya, tak ada jalan layangnya, tak ada swalayan seperti di Jakarta, tetapi banyak turis datang kesana, “Berjam-jam dari pukul 9 pagi hingga ke pukul 5 petang, mereka hanya duduk-duduk di pinggir sungai Mekong entah apa yang mereka pandangi” ujar Abdul Kadir, Abdul Kadir pemuda asal Bangladesh yang telah bersiteri orang Laos dan telah bermukim di Laos hampir 10 tahun.   

“Makan ikan bakar, berjalan ketengah sungai mekong yang sudah mengering, terkadang mereka bermain bolah di tengah sungai yang mengering itu” jelas Abdul Kadir   “Di Laos aman, tengah malam kita berjalan sorang tak ada yang kacau, tak ada yang tanya, tak ada yang tarik sana tarik sini” jelas Abd Kadir lagi. Aman informasi gampang di dapat.   

Kota Vientiane Laos berbatasan langsung dengan Chiang Mai Thailand kedua kota ini dipisahkan oleh salah satu dari 9 aliran sungai Mekong, tidak sulit bagi turis dari Laos yang ingin ke Thailand hanya membayar 25 US dollar dengan bus telah sampai ke Bangkok.

Di perbatasan (border) Nongkay Provinsi Udonthani Thailan kita dapat berjalan kaki, atau naik tuk tuk. Demikian pula dari Hanoi ibukota Vietnam, ke Laos, ongkos bus 20 us dollar.

Dari Hanoi ke Vientiane bus vip yang memuat 20 an orang itu selain awak dan supir bus serta YLKM seorang yang orang timur, lainya adalah orang barat belaka, begitu pun saat dari Laos ke Bangkok, hampir semua penumpang bus vip itu adalah orang barat.  

KEDUTAAN YANG MELEMPEM 

Fujji Yuichi (47) tahun contohnya, termonitor Kedutaan Jepang di Indonesia, pria jepang yang menikah siri dengan wanita Indonesia di Bogor itu di cogok saat di pelaminan tanggal 14 Maret 2008 yang lalu, ia menggunakan visa bisnis ke Indonesai.  

Mantan Kapolri Rusdiharjo malah menjadi koruptor miliaran rupiah, memanfaatkan tenaga kerja Indonesia di Malaysia, Dubes yang seharusnya melindungi warga negaranya ini  membuat susah. 

Dubes di Manila dan di Kuala Lumpur tak tahu warga Indonesia di deportasi dan ditangkapi, dan dianggap teroris.  

Pengalaman YLKM Batam datang ke Kedubes Indonesia di Vientin Laos, ingin mendapat informasi tentang Laos, hanya dilirik dari jendela 40 x 40 cm oleh penjaga, tak diperkenankan masuk, dan tukang kebun yang mewakili Dubes nya. Padahal betapa besar biaya mereka disana, semua ditanggung oleh warga Negara Indonesia.

Menurut survei terbaru WEF mengenai Index Daya Saing Turisme pada 130 negara untuk tahun 2008 ini, akhir pekan lalu, tetap menempatkan tiga negara Eropa Barat dalam posisi teratas, yaitu Swiss, Australia dan Jerman.

Di antara negara-negara ASEAN, dari hasil survei itu Indonesia, yang tahun ini mencanangkan tahun kunjungan wisata (Visit Indonesia Year 2008), berada di bawah Singapura yang menempati urutan 16, Malaysia (23), dan Thailand (42), namun masih di atas Filipina (urutan 81) dan Vietnam (96).

Dari Asia hanya Hong Kong dan Singapura yang berada di kelompok 20 besar. Negara lainnya yang masuk kelompok tersebut adalah Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa.

Hong Kong, yang menempati posisi ke-14, menjadi tempat di wilayah Asia yang paling diminati oleh turis-turis mancanegara, sedangkan Jepang dan Korea Selatan, negara-negara yang dikenal sebagai simbol kebudayaan dari Asia Timur, hanya menempati uruan ke-23 dan 31.

Negara Asia lainnya, Cina, ternyata berada dalam urutan ke-62, kalah dari Meksiko yang berada di urutan ke-55, Afrika Selatan (60) dan hanya berbeda sedikit di atas India yang berada di peringkat ke-65 dan Mesir di urutan ke-66.

Terdapat 14 pilar yang menjadi indikator riset WEF 2008 dalam menentukan peringkat turisme untuk tahun 2008 dan terbagi dalam tiga katagori, yakni dalam hal regulasi, iklim bisnis dan infrastruktur yang dimiliki.

Selain itu juga dilihat keberadaan penduduk, kebudayaan dan sumber daya alam yang dimiliki. Jepang sendiri dalam katagori itu hanya kuat di bidang infrastruktur transportasi, kualitas penduduk dan budaya yang dimilikinya.

Sementara untuk bidang daya saing harga dan kebijakan pemerintahnya soal turisme justru kurang mendukung. Sementara itu Indonesia hanya bagus dari sisi “niatan” untuk menjadikan sektor turisme sebagai kebijakan prioritas, tetapi lemah dalam implementasi kebijakannya.

Belum lagi soal kondisi kesehatan dan kebersihan, Indonesia yang hanya menempati urutan ke-111, juga lingkungan (ke-126) dan soal keamanan yang menempati posisi ke-108.

Berbeda dengan Singapura, yang dari hasil survei itu terlihat tekad kuat dan jelas dalam memprioritaskan bidang turisme (posisi ke-5). Untuk soal keamanan Singapura juga sangat baik (urutan ke-8), begitu pula di bidang kesehatan dan kebersihan yang menempati urutan ke-53 dari 130 negara yang disurvei.