Muslim Champa di Provinsi Phang Rang Vietnam Ribuan Mereka Disitu


Provinsi Phang Rang sekitar 400 KM dari Ho Chi Min (Saigon), kota pinggir laut yang langsung ke Laut Cina Selatan ini banyak di huni muslim Champa

Phang Rang adalah salah  satu provinsi di Vietnam Selatan, kalau dilihat dari peta, kota ini  terletak di pinggir laut, dan memanglah terletak di pinggir laut cina selatan, disitu ada sebuah kampung bernama kampung Van Lam ( baca ban lam) , dari Ho Chi Min City (Saigon) ke Phang Rang dapat di tempuh 6 s/d 7 jam dengan bus, Van Lam masuk kedalam distrik Ninh Thuan (Nin Tun) di kampung itu terdapat sebuah masjid An Nikmah namanya, Berangkat setelah Isya dari Saigon, menjelang subuh Rabu (2/12) yang lalu Bus yang ku tumpangi berhenti tak jauh dari sebuah pompa Bensin (SPBU),  ” Cho ong nguoi Indonesia xuong Ga Hoa Trinh gan cay xang phu quynh, ini tampat turun pagi bus driver insaalah jumpa pukun 2″ tulis Sani dalam sms nya kepadaku.

Maksudnya beritahu ke supir bus sms ini, diperkirakaan pukul 2 pagi kami akan bertemu. Kampung Ban Lam ini 4 kilometer sebelum kota Phang Rang, jadilah aku turun di pinggir jalan di depan pompa bensin tadi, tidak harus masuk kedalam kota Phang Rang. Tak berapa lama Sani datang dengan speda motor nya dan membawa ku ke masjid An Nikmah.

Sani atau nama lengkap nya Muhammad Sani bin Said adalah penduduk asli Ban Lam, “kami orang Campa, pak saya orang Campa” jelas Sani, tak banyak muslim yang tinggal di kampung itu, dia pun tak dapat menjelaskan angka pasti jumlah nya, terkadang 52 terkadang 20 an.

Sani adalah salah seorang pemuda dari suku campa asal Ban Lam (Phang Rang) yang dapat kelulusan sarjana dari Universitas Islam Antara Bangsa (UIA) Malaysia. Itulah sebabnya dia dapat berbahasa melayu disamping inggris tentunya.

Sesampai di masjid An Nikmah di dalam masjid terdapat dua orang tua yang seorang bernama Said orang tua kandung Sani yang menjadi Imam masjid disitu dan seorang lagi bernama Yahya dari suku Bani yang baru memeluk Islam.

Pagi itu kami berempat yang menjadi jamaah di masjid yang cukup besar itu, “masjid yang dibangun oleh seorang donatur dari Afrika” ujar Sani, saat dia belajar di Malaysia dia berkenalan dengan seseorang yang mengenalkan nya kepada donatur tersebut dan berangkat lah mereka ke Ban Lam Phang Rang. Idul Adha 1430 H Jumat (27/12) yang baru lepas masjid tersebut di tempati dan diresmikan.

“Disini ada 3 masjid , yang disamping itu adalah masjid yang lama” jelas Sani lagi, seraya menjelaskan bahwa bangunan yang persis berada disamping masjid ada bangunan yang sekarang rencana akan dijadikan madrasah untuk anak anak belajar mengaji.

“Besok kita ke kampung satu lagi” kata Sani lagi, sembari mengajak ke dalam masjid tadinya kami duduk duduk diserambi masjid, karena waktu shalat subuh sudah masuk  dan Sani pun azan. Selepas shalat kami masih berbincang – bincang dengan Imam masjid, pak Said, sementara pak Yahya sibuk membuat seduhan teh.

“Belum pernah ada orang Indon datang ke sini, orang Malaysia pun dulu sekali datang, mereka hanya sampai Cou Dok saja” jelas Sani lagi. Dia sangat terkesan sekali atas kedatanganku. Sani pun menjelaskan bahwa tak susah bagi nya memahami bahasa Indonesia karena hitungan satu sampai sepuluh hampir sama belaka. Untuk menyebut mata bahasa campa disebut “ta” saja, begitu pun hidung “dong” saja.

Selepas minum the yang di sajikan oleh pak Yahya, kami berjalan melihat lihat rumah orang muslim suku campa yang berada di seputaran masjid. “Disini ada tiga suku yang mengaku islam, tetapi agak berasingan “ ujar Sani. “Satunya Suku campa Bani mereka mengaku Islam tetapi tak shalat 5 kali, yang shalat hanya imam nya saja, mereka pun punya masjid sendiri, puasa hanya tiga hari saja” jelas sani lagi.

Satunya lagi campa Balamon, yang ini pula sembahyang nya seperti hindu” kata Sani lagi.

Kesitulah  kerumah suku campa Bani yang disebut nya tadi kami pergi, Tuk Hakim orang yang paling di tuakan dari suku campa Bani itu kebetulan adalah paman Sani adik dari pak Said,  sementara menunggu charge battery handy cam aku menulis postingan ini di lap top Sani. Tunggu ya tulisan tentang Suku Bani itu. Salam

23 Tanggapan

  1. subhanallah … salam perjuangan semoga alloh memudahkan islam diterima semua amin..salam maju jaya

    Suka

  2. dahulu muslim campa telah menjalin persahabatan dengan kesultanan islam di jawa, terutama demak

    Suka

  3. aslm. pak, sy lg nyari bhn ttg perkembangan islam di Myanmar dan Vietnam abad 19 dan 20. bpk ada bhannya ga?

    Suka

    • bahan nya yang saya lihat saja … maklum saya bukan sejarawan ….ke kedua negara itu ada beberapa kali kesana… tapi bukan mempelajari sejaraahnya hanya mengunjungi saudara minoritas muslim saja….

      Suka

  4. Assalamu alaikum Ustadz Imbalo. Wah, rasanya saya makin tertarik tentang negeri pertanian (Vietnam)itu. Apakah Champa masih masuk wilayah Vietnam? Dari Hanoi ke Ho Chi Minh kan sangat jauh Pak Ustadz?
    Apakah ustadz juga telah sampai ke tempat Saudara kita di sana itu? Terima kasih. wassalam.

    Suka

  5. Alaikumsalam……….. kerajaan Champa sudah hilang dari dunia sejak 300 an tahun yang lalu….
    tetapi msulim champa kekal hingga kini………. lha tulisan diatas dan gambar nya itu ya di vietnam bekas kerajaan champa

    Suka

  6. ya lah..smangat melayu semangat islam kami menyebut kamboja bukan,,bukan kamboja tapi kampuchea…kampong champa…bunga kamboja(cempaka) adalah bunga dari champaka..

    Suka

  7. Champa begitu dekat dengan sejarah dan cerita rakyat Melayu dan Jawa. Harimau Champa adalah seorang pendekar dari Negeri Champa yang menurunan ilmu silat dalam mitologi Minangkabau. Seorang Putri Champa yang cantikpun berhasil mengislamkan seorang raja di jawa, Malin Kundang pun berniaga ke negeri Champa sebelum pulang kampung ke Ranah Sumatera. Salam cinta buat orang2 Champa dimanapun kalian berada, semoga kejayaan Champa akan kembali bersinar…

    Suka

  8. assalam, saya bercadang untuk kesana pada bulan jun ini… bagaimana ya untuk mendapat hubungan orang di sana agar mudah ke kampung itu?

    Suka

  9. Salam, it’s nice to see your entry here. I’m a Champa. I wanna go to your place. Does anyone help me to visit this area? I just want to see how people here live.. thank. email me if anyone want to get me around. nangphanrangnt@gmail.com

    Suka

  10. I will go to vietnam on october, and I want to visit at Moslem village in vietnam, could you give me information about it ?

    Suka

  11. Assalamualaikum ya Ustadz Imbalo .. salam dari Jawa Tengah (Mataram Islam) dan Jawa Barat (Cirebon), semoga kita dapat dipertemukan Allah .. sesungguhnya, leluhur kami pun berasal dari Champa … Islam kami secara kultural sama dengan tradisi islam Champa … adanya tradisi peringatan kematian (haul) yang lazim dilaksanakan di tanah Jawa sesungguhnya berasal dari tradisi Islam Champa 🙂 demikian hasil analisis sejarah kami. Islam Champa disebarkan oleh para Sayyid keturunan Imam Muhajir bin Sayyid Isa dari Hadraul Maut Yaman menghindari pengejaran dan penyiksaan dari para raja Bani Umayyah waktu itu 🙂 Wassalamualaikum ..

    Suka

  12. asalamulaikum pak. hati sy sngat tersentuh setelah memebaca ini. perjuangan dunia akhirat. tuk mengembalikan kepercayan saudara kita di champa. sy org minang SUMBAR jg pernah mendengar cerita sejarah kalo org minang adalah keturun dr suku champa. sampai sekarang masih terdengar di daerah kami silat yg asal dr campa. Yitu. SILAT CHAMPO. yg konon dahulu nya di juluki HARIMAU CHAMPO. WALAM

    Suka

  13. Terima kasih informasinya, sangat membantu. Bisakah saya dapat info contact person yang ada di Champ Village ( pak Sani )

    Suka

Tinggalkan komentar