www.ade-syahlan.blogsport.com


Tulisan ini khusus untuk bang Ade.  

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu 

Bang Ade, begitu aku panggil dia, bukan karena usianya lebih tua dariku tetapi untuk mem-basa-kan saja.  Dari segi usia bg Ade adalah pangkat anak kepadaku, saat aku menulis ini, aku pun masih mikir-mikir apa ya yang berkesan dengan bang Ade selama ini, yang jelas hampir setiap hari ada rujukan dari www.ade-syahlan.blogspot.com  di www.imbalo.wordprees.com

Karena aku acap dikunjungi akupun acap juga mengunjungi blog nya… dan teragak juga ingin mengomentari tulisannya, pernah sekali aku mengomentari tulisannya tentang peluang usaha di MRT, karena aku juga pemakai jasa MRT itu kutulislah pengalamanku itu dikolom komentar yang memang telah tersedia diblog bg Ade……. selesai … kutekan tulisan kirim … enter …. aku diminta untuk login dulu.

Aku bukan seorang penulis yang bisa menulis ulang apa yang telah kutulis….. meskipun ingat apa inti-intinya tapi kalau kutulis ulang beda sekali. Apalagi sudah nggak mud. Kukirim SMS melalui hp ku kepada bg Ade tentang itu “bisa koq, pakai shout box aja pak yang ada sebelah kanan blog” balas bg Ade melalui sms juga. Pagi ini pun kucoba lagi untuk yang keberapakali sebagaimana anjurannya tetap saja aku diminta login.

Gak tau belakangan ini sejak Aries Kurniawan tidak di Batam Pos lagi bg Ade nyaris tak pernah mengangkat hpnya kalau kuhubungi…. tetapi kalau sms akan dibalasnya. Dan bg Ade pun tidak di Batam Pos lagi sudah kembali ke Pos Metro tempat semula saat aku pertama kenal dengannya.

Sejak aku dibuatkan blog oleh Aries Kurniawan Nopember 2007 yang lalu, aku pun jadi rajin menulis, dan rajin duduk di depan komputer taut sana taut sini. Terkadang membuat komentar di blog-blog yang kukunjungi. Membalas ulang komentar yang masuk ke-blog ku. Ternyata sampai saat ini menulis diblog cukup mengasyikkan. “Tapi kenapa harus login?” ternyata kata si JH Hutasuhut, menghindari komentar yang tidak diinginkan dan lagian bisa ribuan spam yang masuk ke blog kita, JH yang sarjana komputer dan ahli jaringan ini menceritakan sedikit sebanyak tentang moderasi kepadaku sebagi bentuk kompensasi karena aku disebutnya sebagai “Kakek Gaul” jarang ada orang seusiaku masih rajin menulis di Blog katanya.   

“Bapak harusnya tulis di word dulu baru dikirim” komentar Aries lagi tentang komentar yang tak bisa masuk ke blog nya bang Ade….. tapi menurut ku ngapain ya bikin tulisan diblog, bukankah untuk dibaca orang dan dikomentari orang… lha kalau mau ngomentarinya saja susah harus login segala… “tidak semua orang punya blog, karena harus yang punya blog yang bisa mengomentari seperti itu” kata si JH lagi kepadaku. “O…. tentang boleh dan tidak, itu memang ada fasilitasnya, boleh masuk atau tidak komentarnya, itukan hak dari yang punya blog, coba lihat blog yang ini tenang menjelek-jelekkan Indonesia dan Malaysia, ini lagi tentang blog-blog yang mempersoalkan agama” mereka sebagai mediator bisa menutup komentar yang tidak diinginkan ….. ooooo begitu toh.   

Iya ya ya …. baru aku tau…. tapi lagi tapi, hampir semua blog yang menjelek-jelek kan indonesia dan malaysia itu dan blog-blog yang mempersoalkan agama itu tak berani menacntumkan nama dan alamat aslinya seperti Ade – Syahlan, Imbalo Namaku misalnya, mereka blogger-blogger itu alamatnya tak jelas dan namanyapun tak menentu.

Kembali ke Bang Ade…. sudah lama sekali aku tak bersua dengannya, berbulan-bulan mungkin pun dah bertahun… meski aku sering ke Graha Pena tempatnya bekerja, di Masjid Raya Batam (MRB) Center tempat sebagian teman dan koleganya sholat Jumat , bang Ade tak pernah kelihatan ” Saya sholat jumatnya di masjid dekat rumah” katanya satu waktu ketika kutanyakan kenapa kita tak pernah bersua di MRB dihari jumat.

Dulu ada beberapa kali bg Ade datang ke tempatku, baik sorang diri maupun dengan anak-anaknya. Kami cerita – cerita tentang peluang usaha, jadi kalaupun dia melihat peluang usaha di MRT hal itu adalah lumrah belaka karena bg Ade seorang sarjana Ekonomi, jadi naruli bisnis nya akan “berkata”……..  tapi bang ade ada lho peluang usaha di MRB , cobalah bang Ade ke MRB alias Masjid Raya Batam  ….. lantai dasarnya bisa dibuat Taman Kanak-Kanak seperti di Istiqlal Jakarta….. rp. 1 – 2  juta satu bulan uang sekolahnya….  kalau di MRT tak lah mungkin ada pedagang asongan, di Jakarta – Indonesia ada koq  kreta listrik (Jakarta – Bogor)  yang tak ada pedagang asongannya, aku baru dari sana.

Di MRB ada pengemis di Masjid Sultan Singapura sana pun tak kurang pengemisnya. Bila sehabis ngasir di Mini Market yang kukelola, aku tak lupa mencuci tangan karena sehabis memegang duit, maklum lah duit kita tak semulus lembaran duit negara tetangga, banyak kumannya…. bisa gatal-gatal telapak tangan ……………….. dan anjuran pertama sekali sebelum bersuci adalah membasuh telapak tangan…. di sekolahan sejak mulai taman kanak-kanak lagi, budak-budak diajarkan membasuh tangan … tak pernah diajarkan kalau tangan gatal menyangkut rezeki……di Sekolah Hang Tuah kami mengajarkan yang demikian,  pentingnya membasuh tangan dan menghilangkan anggapan Tahyul, Bida’a Churafat (TBC).

Kayaknya tentang itu (TBC) sering kita bahas…….baik saat bg Ade di Pos Metro maupun di Batam Pos dan sekarang kembali ke Pos semula…. maaf bg Ade mau tanya …. berapa tahun lagi target di sana …. coba lah kalau sibuah hati yang amat disayangi dan dikasihi bg Ade membaca isi tulisan yang kata bg Ade paling diminati  di Pos Metro itu…. Om bewok…..kata bg Ade dalam blogmu ….. aku hanya berapa jam di sekolah membina mental mereka anak didik itu,  berapa jam pula di rumah…. disuguhin bacaan yang macam itu pula,   hai apa nak jadi generasi kita….. ada anggapan, syukurlah musibah itu hanya di Jawa saja tak di Batam, kalau di Batam seandainya, tak menimpa keluargaku, dan bila pulak sudah menimpa keluarga, jangan lah menimpa aku.

Menurutku …. Islam itu bersaudara…. saudara pula menurutku bukan hanya sekandung saja….. tentang itu aku yakin bg Ade lebih dari tahu kan bg Ade seorang pemimpin ….. Lagian pula pemimpin itu akan dimintai pertangungjawaban bahasa sederhananya demikian, saat ini bang Ade sebagai pemimpin di sebuah harian….. menurutku gambar-gambar telephon kesepian itu pun saudara kita, kalau menilik dari tampang dan bentuk tubuhnya, kalau pun tak se-Iman paling tidak sebangsa…. apatah lagi saudara, anak kemanakan kita.

Banyak sumber rejeki, banyak peluang usaha, sembilan dari sepuluh pintu rejeki dari usaha…………..kenapa musti makan gaji????   apalagi tak sesuai hati nurani????   boleh???!!!!   makan gaji tu boleh…. tapi orang sekelas bg Ade seharusnya telah “menggaji” aku tahu itu sudah pun bg Ade mulai.

Begitu dululah  sementara bang Ade……………….. mohon maaf sekali lagi  kalau ada kata-kata yang kurang berkenan ….

Salam untuk cucu-cucu.