Semalam di Puduraya


puduraya kuala lumpur malaysia

puduraya kuala lumpur malaysia

“Wah kalau bus ke Kedah sampai malam juga banyak” ujar pak Umar saat aku pamit mau cepat ke Pudu Raya, “Ya, setelah shalat magrib kita kesana pak” sambut Basirun sambil tersenyum. Basirun adalah pemuda asal Vietnam yang lagi kuliah di University Islam Antarabangsa (UIA) Malaysia

Petang itu aku mampir ke Taman Maluri Kuala Lumpur, memang biasa kalau ke KL aku ke rumah penitipan anak yatim itu.  “makan dulu lah” kata umi , di meja bulat sudah terlihat hidangan yang akan disantap.

Hari sudah pukul 8,15 menit , kami pun bekejar ke Puduraya, diantar oleh Basirun dengan “kancil” nya tak sampai 5 menit sudah sampai di Puduraya. Tumben Kuala Lumpur lengang.

Persis di depan tulisan Tempat letak kereta Puduraya ada taxi berhenti menurunkan penumpang nya, aku minta Basirun pun menurunkan aku disitu saja. Karena biasanya disitu ada tangga besar untuk membeli tiket bus bus baik yang ke utara maupun yang keselatan.

Ternyata jalan di depan tangga itu sudah di pagar dan pintu nyapun tergembok, kulihat seorang pemuda yang berwarna gelap melompati pagar yang cukup tinggi itu. “Aduh”  pikir ku mana mungkin aku melompat , orang tua dan bawak barang lagi.

Terpaksalah aku menyebrang jalan di selingi kenderaan yang hilir mudik , kalau aku tetap mau naik tangga ke Puduraya itu harus jauh ke kanan berjalan hingga batas pagar selesai.

Di Depan Hotel di seberang biasanya banyak kounter agen penjualan bus, 4 kounter yang kutanya tak satu pun menyisakan tiket untuk bus ke Kedah “sudah penuh semua” ujar penjaga kounter itu. “ini ada yang ke Pulau Pinang , pun tinggal 5 set lagi” ujarnya lagi melihat aku ragu ragu.

“Tapi kalau mau tanya silahkan ke seberang ” katanya sembari menjelaskan kalau dia tak jamin saat aku ke kounter nya lagi tiket yang 5 set itu masih ada.

Aduh aku di “ancam” begitu, paling juga tidur di Kl saja gumamku.. pergilah aku menyeberang naik tangga, benar saja tak satu pun ada set untuk ke Kedah. Malah untuk ke Pulau Pinang pun sudah habis semua.

Hem aku bergegas ke jembatan penyeberangan lagi ke tempat kounter semua, ternyata dia benar. Orang begitu banyak, “ada apa ya” gumamku lagi. “enggak biasanya habis baru jam sebegini ” ujar pak Wahab.

Ya sudah naik yang ke Butterwoth saja, 36 ringgit kubayar tunai dan itulah tiket terakhir untuk bus yang ke Utara.

Hem ternyata besok adalah hari maulidur rasul, 3 hari libur.  Mana pudu raya sudah berpagar, naik turun jembatan penyebrangan dengan 2 bag lumayan juga kaki terasa pegal…………….   Sambil menghilangkan pegal dan sambil menunggu bus pukul 12 malam aku masuk ke internet di depan Puduraya dan ku postig tulisan ini….

Tinggalkan komentar