Catatan Haji :Depag Penyamun dan Kurang Berilmu


Ngeri ya judul tulisanku, Depag itu ya Departemen Agama, sampai begitunya  Wachid Ridwan menyebut Depag,  Mas Wachid demikian aku menyebutnya, dia bekerja di Jakarta, kenal melalui chatting di internet. Belum pernah ketemu muka, tapi sering ngobrol di dunia maya. Segala hal tapi yang sering menyangkut agama.

Hampir 50 hari tak chatting petang ini Sabtu (20/12) aku buka YM, langsung disambut oleh mas Wachid, dibawah ini aku kutipkan  obrolan kami sbb:

Instant messages are being archived on this computer.
View Full Archive (Alt+Shift+V)   Archiving Preferences (Ctrl+Shift+P)

wachidridwan: assalamu’alaikum Pak, apa khabar? lama kita tdk ngobrol lagi ya.
imbalo iman sakti: iya baru pulang dari makkah
wachidridwan: al hamdulillah, hajjan mabruro wah ini udah yg keberapa?
imbalo iman sakti: yang pertama

Hide Recent Messages (F3)

wachidridwan: al hamdulillah, saya malah belum berhaji Pak. tetapi sy bangga bisa menyumbang Bapak dan Ibu saya sewaktu beliau2 berangkat haji tahun 2004. Al hamdulillah!
imbalo iman sakti: kan mas wachid masih mudah…………….sekarang sudah berapa umurnya
wachidridwan: saya sudah cukup tua pak, tahun depan sy akan berumur 38 tahun. bapak sehat2 kan sewaktu di Tanah Suci. semalem sy menjemput teman istri jam setengah tiga malam dan dia sakit.
imbalo iman sakti: tiga puluh delapan itu msih mudah………… menurutku kalau usia nya terlalu muda juga agak kurang mantap………rasulullah pun ke Haji sudah 60 tahun
wachidridwan: iya pak sembari berharap manajemen haji semakin bagus apalagi kalo ada swastanisasi haji, jadi nanti saya usul Muhammadyah langsung membuat lembaga haji sampai tingkat PDM, sehingga cara haji kita akan mengikuti Nabi bukan mengikuti Depag yang maaf penuh dengan para penyamun itu dan kurang berilmu pula.
imbalo iman sakti: kan mas wachid belum pernah pergi haji dengan depag.koq tahu kalau maaf mereka penyamun dan kurang berilmu?
wachidridwan: Loh Pak, saya kan banyak mendengar cerita dari Bapak saya saudara dan teman2 yang sudah berhaji. saya juga pernah mengaji dengan orang PERSIS khusus masalah haji. makanya orang Persis tidak mau mengikuti tata cara haji Depag. Kalo Bapak melihat ada orang yang kira2 2 atau 3 jam pesawat mau mendarat kemudian mrk semua pake baju ihrom itu adl orang2 Persis. maaf kalo sy menyebut penyamun itu karena byk oknum di Depag yang berkelakuan begitu Pak. Laporan BPK mengatakan dept pemerintah yg paling korup adl Depag.
imbalo iman sakti: Jadi mas wachid mengharapkan adanya swastanisasi haji? .tapi kayaknya pemerintah arab saudi maunya kan G to G
wachidridwan: benar pak, Depag tidak mampu mengurus 200an ribu jemaah. mohon maaf saya katakan Depag tidak punya sumber daya manusia utk hal itu. kita tempatkan saja G sebagai regulator jangan operator. wong sbg regulator aja enggak mampu kok Pak, apalagi operator dg ratusan ribu orang. G harus mulai menghargai hak warga negaranya dan maaf Arab bukan contoh yang baik dalam penghargaan terhadap kemanusiaan.
imbalo iman sakti: sekarang masih di Deplu ya mas wachid?
wachidridwan: saya di kedutaan belanda sekarang Pak setelah 7 tahun di kedutaan Amerika, sy pernah melamar dua kali ke deplu tetapi enggak diterima. sy ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran ke negara tetapi tembok KKN terlalu tangguh bagi saya utk memenbus. jadi dengan bekerja dengan pemerintah asing sy mencoba membuat jembatan emas bagi hubugan dua negara. Pak saya mau siap2 magriban dulu ke mesjid yah… nanti malam kita sambug kalo on line lagi.
imbalo iman sakti: obrolan ini aku buat tulisan ya mas wachid untuk blogku
wachidridwan: oh silahkan, dengan senang hati. salam, mas wachid.
wachidridwan has signed out. (12/20/2008 5:26 PM)

Rasanya tak sampai hati mau menyatakan hal yang sebenarnya, katanya kalau kita di tanah haram tak boleh bertengkar, tapi sewaktu sampai di Makkah tak tertahan juga untuk membatah, aku yang memang tak lah begitu faham sangat dengan manasik haji, tetapi dari dua orang petugas haji yang di sediakan Depag di setiap kloter dengan waktu yang sama bisa membuat pernyataan yang berbeda.  Padahal pernyataan itu bukan yang menyangkut tentang ibadah,  apalagi yang menyangkut ibadah, bermacam ragam  kebingungan-kebingungan dibuat mereka.

Contoh kecil saja soal Dam haji Tamattu, jelas di dalam panduan buku haji yang diterbitkan oleh Depag yang disebut oleh mas Wachid penyamun ini tertulis, dianjurkan untuk menyetorkan Dam maupun Qurban ke Bank Arahji, coba tanya seluruh jamaah haji Indonesia yang 200 ribu lebih itu berapa orang yang menyetornya ke Bank.

Yang lebih ironis lagi mereka membuat fatwah pemotongan hewan Dam untuk haji tamattu itu dua hari setelah jamaah haji tiba di Makkah hampir 20 hari sebelum hari Nahar dan hari tasyriq.

Hal ini sering menjadi pertanyaan para jamaah kepada syiech  yang memberikan ceramah agama berbahasa Arab di terjemahkan oleh para mahasiswa Indonesia di masjid-masjid yang ada di Makkah .  Mereka tak tahu dan tak bertanggungjawab soal fatwah itu, Indonesia paling banyak muslimnya tetapi juga yang paling banyak pelaku Bid’ahnya kata syeich itu.

Soal kutipan-kutipan dari Depag dan ongkos haji dari beberapa negara nanti aku tulis tersendiri.

3 Tanggapan

  1. Alhamdulillah sudah berhaji. Semoga memahami apa itu hakekat berhaji.., bukan sekedar menjalankan syareat.

    Suka

  2. Saya setuju Depag beruntung berada di Depag karena memakai topeng agama padahal “penyamun”. Saya sangat prihatin dengan keadaan ini. Lihatlah setiap calon jemaah haji harus menyetor 20 jt rp dan ngendon sampai 3 tahun, dia yang membungakan

    Suka

Tinggalkan komentar