Kasihan Singapura Kaya Materi Miskin Batin dan Cinta


Menurut Catherine Lim (66) wanita kelahiran Malaysia sejak 1967 menetap di Singapura telah menulis lebih dari sembilan buku berupa kumpulan cerita pendek, lima novel, dan sebuah buku puisi, karya-karyanya telah diterbitkan di manca negara, walaupun singapura berada di peringkat atas dalam sejumlah bidang yang menyangkut materi, namun dalam kebebasan pers kebahagian kehidupan dan cinta singapura di urutan bawah.

Kasihan melihat Shamin (22) pemuda Singapura, untuk bepergian ke luar negeri yang bertetangga dengan Singapura seperti Malaysia, Indonesia apalagi Thailand terbayang di rona matanya apakah sepulang dari lawatan ke luar negeri nantinya akan disoal siasat oleh pihak berwenang singapura.

Shamin-Shamin lain banyak yang tak tahu padi misalnya, mereka menyebutkan pokok beras yang menjadi ejekan orang-orang bagi pemuda Singapura, begitupun kehidupan diluar negara yang serumpun dengan nya ini dibuktikan oleh hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh biro iklan KelompokGrey ditemukan sembilan dari sepuluh orang yang hidup di Singapura mengatakan mereka stres.

Suatu ketika Shamin masih tak percaya diri kalau dia orang Singapura, selalu menyebutkan orang keturunan India untuk mengenalkan dirinya, bila hal itu ditanyakan kepada Shamin agar tak payah  menyebutkan orang India, katakan sajalah orang Singapura dan sememangnya lah dia  orang Singapura.   Shamin hanya tersenyum kecut.

Pemerintah Singapura takut betul merekut tentara elitnya dari entis melayu yang identik dengan Islam, masih terhitung dengan jari orang melayu (Islam) yang berpendidikan tinggi, jauh berbeda dengan etnis China. 

Aliansi wartawan Reporter Without Borders menaruh negara kota itu di peringkat 146 dari 168 negara, di bawah Zimbabwe yang ada diperingkat 140 dalam indeks global kebebasan pers yang dikeluarkan tahun lalu sebagai mana ditulis kantor berita Antara.

Tetapi pemerintah Singapura tak mungkin terus menerus dapat menyekat kebebasan itu , contoh Malaysia , bagaimana pemerintah yang sedang berkuasa menguasai seluruh media massa baik cetak, maupun audio, anak-anak muda di Malaysia menggunakan internet, itu tak diduga UMNO mereka kalah telak. Lima wilayah dikuasai oposisi, sekarang di Malaysia siapa yang nak jadi pemimpin dan ahli parlimen diwajibkan mempunyai blog, itu anjuran Setiausaha UMNO. Padahal selama ini para pemimpin UMNO itu menyamakan blogger dengan monyet, yang memakai hukum rimba. 

 Catherine Lim pun menggunakan sarana internet untuk menyampaikan aspirasi dan tulisannya yang tak nak dimuat oleh The strait Times, September tahun lalu tulisannya yang berjudul The Need for A Polotical Opening Up juga ditolak termasuk oleh harian The Today, sebagai mana ditulis Antara.

Singapura juga diposisikan pada urutan terbawah dalam survei global dalam hal frekuensi hubungan seks dan kepuasannya. “Masyarakat Singapura bukanlah kumpulan orang-orang yang tidak bahagia dalam artian yang sesungguhnya seperti halnya masyarakat yang ada di negara miskin” kata LimNamun mereka (warga singapura) merasakan ada sesuatu yang hilang untuk melengkapi kebahagian mereka. Banyak pemuda Singapura yang dah berumur 40 tahun belum menikah begitupun wanitanya.  Sekarang mereka kesulitan untuk merekut tenaga wajib militer, sehinggalah orang Indonesia yang tinggal di sana di wajibkan untuk wajib militer.  

Jangan coba-coba pengadakan pertemuan walaupun itu pertemuan sosial yang hanya dihadiri lebih dari 5 orang, itu ada pelanggaran hukum, harus seizin pemerintah dahulu.

Shamin dan kawan-kawan menikmati sekali kebebasan saat di Indonesai, Malaysia  maupun di Thailand terutama dalam hal merokok, disamping memang karena cukai dan harganya yang mahal, di Singapura semuanya serba teratur. 

 Kasihan “Shamin” “Kami mencari dan menghasilkan uang, namun kami tak pernah punya waktu untuk menikmatinya” tulis Lim lagi.

Sebagian tulisan ini dikutip dari LKBN Antara

    

Satu Tanggapan

  1. Hidup di Singapura ibarat burung dalam sangkar emas. Kalau boleh memilih saya masih suka hidup di Indonesia.

    Suka

Tinggalkan komentar